Minggu, 09 Januari 2011

Soekarno Menyembunyikan Harta Karun di Swiss

Soekarno Menyembunyikan Harta Karun di Swiss
http://www.suaramerdeka.com/harian/0305/17/nas6.htm

HARTA karun peninggalan mantan presiden Soekarno selama ini masih misteri, bahkan tak sedikit yang meragukannya. Kasus kegagalan pencarian harta peniggalan Prabu Siliwangi di Istana Batutulis beberapa waktu lalu, sepertinya memupus harapan orang untuk memercayai hal-hal yang sulit dibuktikan kebenarannya.

Namun lelaki yang menyebut diri satria piningit bernama Soenuso Goroyo Soekarno mengaku dapat mengangkat peninggalan Presiden Pertama RI itu. Bentuknya berupa ratusan keping emas lantakan, platinum, sertifikat deposito obligasi garansi, dan lain-lain. ''Ini baru sampel dan silakan mengecek kebenarannya. Jika bohong, saya siap digantung,'' katanya, Jumat kemarin, kepada pers.

Mantan anggota TNI yang dahulu bernama Suwito itu sengaja mengundang wartawan di rumahnya, Perumahan Cileungsi Hijau, daerah perbatasan Bogor-Bekasi, untuk menyaksikan temuannya. Di rumahnya yang cukup megah disiapkan hidangan layaknya orang hajatan. Maklum, Goroyo, begitu dia biasa disapa, juga mengundang Pangdam Jaya, Kapolda, dan anggota Muspida. Tetapi dari mereka, tak ada pejabat datang.

Kepada tamunya, suami RA Lastika ini memperlihatkan peti besar berisi ratusan keping emas lantakan, masing-masing beratnya 8 ons bergambar Soekarno dan di baliknya ada gambar padi dan kapas. Pada satu sisinya ada tulisan 80 24K 9999. Sementara itu emas putih (platinum) juga berbentuk lantakan berlogo tapal kuda putih bertulisan JM Mathey London. Logam itu dibungkus emas dan bersertifikat emas pula.

Meskipun bersertifikat dan diyakini keasliannya, pada kesempatan itu tidak dihadirkan orang yang mengetahui emas atau pakar yang bisa memastikan asli atau tidak harta benda tersebut.

Memberi Kuasa

Peninggalan lain berupa sertifikat deposito bertanggal 16 Agustus 1945 yang dikeluarkan oleh BPUPKI yang menyebut sejumlah harta yang disimpan di suatu tempat. Ada pula sertifikat berbahasa Inggris yang juga disegel dan ditulis di atas lembar kuningan. Sertifikat itu ada yang bertuliskan ''Hibah Substitusi'' yang dipercayakan kepada R Edi Tirwata Dinata (108).

Yang terakhir ini, konon karena sudah tua, lantas memberikan kuasa kepada R Anton Hartono untuk mengurus harta benda yang disimpan di Swiss. Bentuknya mikrofilm, dua lembar dokumen, anak kunci boks deposit di JBS, Jenewa, dan dua buah koin. Di dalam sertifikat itu disebutkan, ada dana berjumlah 126,2 miliar dolar AS dan 63,10 miliar dolar AS.

''Insya Allah, jika saya diberi izin, semua harta peninggalan Bung Karno ini bisa membayar utang kita. Saya yakin bisa melaksanakannya,'' ungkap Goroyo sembari membantah dirinya paranormal. Dia juga membantah berambisi menjadi presiden atau jabatan politis lain. ''Semua saya lakukan dan beberkan untuk membangun negara kita,'' tegasnya.


Saat mendekati rumahnya, di pintu gerbang perumahan dan di depan rumahnya terpampang spanduk putih bertulisan merah, ''Satrio Piningit Soenuso Goroyo Soekarno sang Juru Selamat Telah Hadir di Bumi Indonesia.''

Namun wartawan yang datang sejak pukul 11.00, baru diterima seusai shalat jumat. Goroyo mengenakan stelan jas putih, sepatu putih, mirip yang dikenakan Presiden Soekarno.

Di ruang tamunya juga dipajang foto dirinya bersama seorang jenderal. Ada pula yang memperlihatkan saat dirinya menjadi anggota Batalyon Arhanud SE 10/Kodam Jaya. Namun, dia enggan membeberkan latar belakang jati dirinya. ''Saya ini orang susah. Jadi tentara pangkatnya juga di sini (memegang lengannya). Jika saya pakai pakaian seperti ini, hanya model. Kebetulan saya suka,'' tuturnya.

Proses Pencarian

Goroyo mengemukakan, dia hanya ingin ada saksi dari aparat soal harta temuannya itu. Selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden Megawati dan diharapkan bisa melunasi utang luar negeri pemerintah. ''Saya tidak ingin imbalan apa pun termasuk jabatan. Saya hanya butuh pengakuan dan surat kuasa untuk meneruskan pencarian harta ini. Namun tampaknya Kapolda dan Kapolri berhalangan.''

Dia menceritakan proses pencarian harta tersebut. Diawali dari kebiasaannya bertirakat di berbagai tempat, lantas mendapatkan petunjuk. Petunjuk awal adalah sebuah tongkat wasiat yang diyakini tongkat komando milik Presiden Soekarno yang kemudian disimpannya hingga kini.

Selanjutnya, dengan tirakat pula, secara gaib harta benda itu bisa diangkat dari beberapa daerah di Bali, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan. ''Meskipun benda ini kini nyata, tapi awalnya adalah harta gaib. Jadi, mengambilnya juga dengan cara gaib. Saya tidak boleh memilikinya. Saya diperintahkan menyerahkan kepada negara untuk menyelamatkan bangsa,'' paparnya.

Ketika disinggung, kenapa justru membeberkan kepada wartawan, bukan langsung menyerahkan kepada pemerintah, Goroyo menyatakan dirinya sudah capai berhubungan dengan pejabat. Awalnya dia melapor kepada Presiden Megawati, tapi tidak digubris. Kemudian kepada mantan atasannya, Kol Art Harus Putri Osa, Dan Men Arhanud I Kodam Jaya, ke Mabes TNI, bahkan juga dilaporkan kepada anggota DPR Permadi SH.

Namun semua seperti tidak menghiraukannya. ''Karena itu, saya mengundang rekan-rekan wartawan untuk menyaksikan langsung,'' ujar Goroyo sembari menegaskan, sebagai satria piningit dirinya mengemban tugas menyelamatkan bangsa. Sebutan satria itu dia jelaskan, tidak ada kaitannya dengan ramalan yang pernah diucapkan Permadi bahwa negeri ini akan dipimpin satria piningit.(wa,F4,md-29j)

Misteri Kapal Hantu FLYING DUTCHMAN

Kapal Hantu "THE FLYING DUTCHMAN"

Kapal Hantu Yang Meneror Tujuh Samudra


Sebelum namanya terkenal lewat trilogi layar lebar Pirates of the Carribean, The Flying Dutchman lebih dulu populer sebagai hantu bajak laut yang ditakuti warga lautan dalam kartun Spongebob Squarepants. Dan berbeda dengan anggapan kebanyakan orang, nama tersebut merupakan nama sebuah kapal bukan nama orang. Sebetulnya dari mana asalnya legenda Flying Dutchman? Mengapa kapal hantu ini (menurut legenda) terus mengarungi lautan tanpa kenal lelah? Dan apakah betul kapten dari Flying Dutchman menjadi biang keladi yang membuat seluruh penghuni kapal itu gentayangan?

Sejarah Mitos dan Legenda



Catatan sejarah ternyata memuat banyak versi cerita dari Flying Dutchman. Salah satu yang tertua adalah kisah mengenai para pelaut belanda yang sangat ambisius dalam menaklukan lautan. Pada abad 1500-1600, jauh sebelum inggris memiliki armada laut yang kuat, Belanda dikenal sebagai penakluk lautan. Disebutkan bahwa kapten Van Straaten adalah kapten yang teladan dan giat dalam mengarungi laut serta samudra, dan bersedia untuk mempertaruhkan segalanya demi menjadi kapten terkuat . Namun karena keserakahan dan keangkuhannya maka Van straaten dihukum oleh alam untuk hidup selamanya di atas kapal tanpa bisa berlabuh ke dermaga!! Kabarnya kapal miliknya yang dinamai The Flying Dutchman sering berkeliaran di daerah Cape of Good Hope dibagian selatan Afrika. Dalam mitos setempat, kapal hantu Van Straaten dapat menularkan kutukan. Alhasil, para nelayan maupun pelaut dianjurkan untuk mengubah haluan jika mereka berpapasan dengan kapal milik Van Straaten.

Lebih lanjut lagi, pada tahun 1821 ditemukan catatan tertulis pertama mengenai kisah Flying Dutchman. Dalam salah satu edisi
Blackwood's Magazine yang terbit pada bulan mei di tahun tersebut, diceritakan bahwa sebuah armada laut Belanda dikutuk karena telah menantang alam . Hendrik Van Der Decken merupakan kapten dari armada itu. Cikal bakal terjadinya tragedi kutukan ini adalah ambisi Van Der Decken untuk menyelesaikan misi menemukan Cape of Good Hope. Namun sedikit berbeda dengan mitos tua Flying Dutchman, Blackwood's Magazine menjabarkan lebih banyak detail mengenai perjalanan sang kapten. 7 tahun setelah misi diberikan, Van Der Decken belum juga menemukan Cape of Good Hope. Walaupun para awak kapal sudah merasa putus asa, Namun karena sang kapten mempunyai sifat yang sangat tegas maka tidak ada seorangpun yang berani menentang keinginannya. Sampai suatu malam Van Der Decken berhasil menemukan letak Cape of Good Hope dengan bantuan teleskop. Namun untuk mencapainya maka ia harus melewati badai yang menghadang di depannya. Karena merasa kesal akhirnya Van Der Decken mengumpat pada angin kencang yang menghadangnya.

Tidak lama setelah itu sebuah kapal kecil berpapasan dengan kapal Van Der Decken, dan nelayan di kapal kecil tersebut memperingati sang kapten untuk tidak meneruskan perjalanan malam itu. Bukannya mematuhi atau setidaknya menghormati saran si nelayan, Van Der Decken malah kembali mengumpat bahwa ia lebih memilih dikutuk untuk berlayar selamanya sampai hari kiamat tiba dari pada harus kalah dari alam. Seketika itu pula, betapapun sekerasnya usaha Van Der Decken namun ia beserta awak kapalnya tidak pernah dapat menemukan dermaga untuk berlabuh. Beberapa kisah menyebutkan bahwa Van Der Decken sebenarnya tidak dikutuk dan bahkan ia hampir berhasil berlabuh. Tetapi sayangnya semua awak kapalnya terkena wabah pes sehingga mereka tidak dapat diperbolehkan untuk berlabuh karena takut akan menularkan penyakit itu pada penduduk kota. Karena tidak mendapatkan pertolongan, seluruh awak kapalnya beserta sang kapten akhirnya meninggal dalam pelayaran di tengah lautan. Rasa sakit hati membuat mereka menjadi arwah penasaran yang terus mengarungi lautan dengan kapal hantunya. Versi lai mencatat bahwa terjadi pembunuhan sadis dikapal Van Der Decken yang memakan korban seluruh penghuninya!!

Beberapa catatan sejarah
jadul lainnya mengatakan bahwa seorang kapten belanda bernama Bernard Fokke disinyalir menjadi kapten Flying Dutchman lainnya. Fokke juga digambarkan sebagai kapten yang sangat piawai dalam mengarungi lautan. Dikisahkan bahwa Fokke dapat berlayar dari Holland sampai ke pulau Jawa hanya dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini sangat mengherankan banyak pihak karena pada masa itu, kapal tercepat saja butuh waktu cukup lama untuk mencapai Jawa. Kepiwaiannya tersebut kemudian dicurigai oleh banyak orang bahwa Fokke sebetulnya bekerja sama dengan para iblis sehingga kapalnya dapat berlayar cepat.

Penampakan The Flying Dutchman



Apapun Versi ceritanya, The Flying Dutchman tetap dikenal sebagai kapal hantu yang sangat menyeramkan. Kisah mengenai Flying Dutchman juga dilengkapi dengan beberapa catatan penampakan. Salah satu yang paling terkenal adalah catatan dari Prince George of Wales yang kemudian dikenal sebagai King George V of United Kingdom. Catatan yang dibuat pada kisaran abad 1900-2000 tersebut mengatakan bahwa Prince George yang tengah berlayar dengan adiknya, Prince Albert Victor of Wales, melihat sebuah kapal aneh didekat perairan Australia. Dari atas Bacchante, kapal yang dinaiki George, 13 orang juga mengaku melihat sebuah kapal yang diselimuti kabut aneh pada saat subuh. Tidak hanya suram, kapal yang disinyalir sebagai The Flying Dutchman tersebut diliputi kilauan aura berwarna merah darah!! Namun karena tebalnya kabut yang terjadi, seluruh awak kapal aneh tersebut tidak terlihat jelas. Karena penasaran maka Prince George memerintahkan beberapa awak kapalnya untuk mendekati kapal tadi dengan memakai sekoci, namun mereka tidak berhasil menemukan siapapun. Dan dalam sekejap kapal aneh itu hilang ditelan kabut, padahal harusnya kapal sebesar itu masih dapat dilihat teleskop dalam jarak 200 yard!!

Mitos Cinta Sang Kapten

Lalu bagaimana dengan kisah Davy Jones, kapten Flying Dutchman dalam Pirates of Carribean yang ternyata memiliki tragedi cinta dengan dewi laut bernama Calypso? Apakah kisah tersebut hanya karangan sang pencipta film belaka? Tidak sepenuhnya betul, tapi juga tidak seluruhnya salah. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak pengarang-pengarang dunia yang mengadaptasi legenda Flying Dutchman. Oleh karena itu versi dalam kapal hantu tersebut semakin beragam. Pada tahun 1980-an, seorang pengarang sekaligus aktivis lakon drama bernama Fitzball ikut mengadaptasi kisah Flying Dutchman. Untuk membuat kisah drama buatannya semakin dramatis maka disisipkan cerita bahwa sang kapten kapal menaruh cinta untuk seorang wanita yang pernah menolongnya. Tetapi akibat kutukan untuk berlayar selamanya, sang kapten akhirnya hanya memiliki kesempatan untuk menemui sang kekasih setiap 7 tahun sekali.

Legenda Kota Emas Cibola

Legenda Tambang Emas “Dutchman”

Inilah kisah tentang tambang emas yang hilang “The Lost Dutchman (Gold) Mine”. Di sekitar pegunungan Superstition Mountain di sebelah timur Phoenix, wilayah Arizona, Amerika Serikat. Suatu tempat yang disucikan suku-suku Apache yang mendiami wilayah barat daya Benua Amerika. Tentang hamparan tanah kuning menyala yang menjadi tempat bersemayamnya Dewa Petir (Thunder God), pelindung tanah suci.

Menurut kepercayaan mereka, jika wilayah suci ini dilanggar, maka sang Dewa akan marah. Petaka dan kutukan akan merajam siapa saja yang berani menodai tanah suci ini. Kematian yang berakhir dengan mutilasi atau petaka lain yang kemudian memang menghantui lembah dan pegunungan ini. Sampai akhirnya para penambang mulai mencium bau emas… tragedi pun mulai bergulir.

Awal Pencarian Emas
Menurut sejarah, Francisco Vasquez de Coronado, seorang penjelajah Spanyol, menantang mitologi suku-suku Indian. Ia merancang ekspedisi melintasi tanah keramat Indian dan puncak-puncak “terlarang” di wilayah utara Meksiko hingga barat daya Amerika pada 1540. Tujuannya, mengungkap legenda Tujuh Kota Emas Cibola (Seven Golden Cities of Cibola). Dari sini lah kutukan itu menampakkan wujudnya.

Dalam ekspedisi ini, sejumlah besar anggota ekspedisi Fransisco ditemukan mati di pegunungan. Semua tewas dalam keadaan kepala terpenggal. Begitu pun ekpedisi ini berhasil menemukan jejak emas tersembunyi di Grand Canyon dan wilayah sekitarnya.

Paska Francisco, menyusul ekpedisi yang dilakukan para misionaris Spanyol yang dirintis oleh Eusebio Francisco Kino. Ia memulai misi sejak dekade 1700. Kino mendengar tentang legenda emas tersembunyi suku-suku Apache. Awalnya kaum Apache menyambut rombongan misionaris dengan tangan terbuka. Namun karena mereka ternyata tergiur pada emas, suku Apache pun mulai marah. Khawatir Dewa Petir murka karena kaum pendatang sering melintasi tanah suci, pembantaian pun dimulai…

Keluarga Peralta
Tercatat pada 1748, Raja Spanyol Ferdinand VI menghadiahkan tanah seluas 3.750 mil persegi (kini wilayah Arizona) kepada peternak besar Meksiko, Don Miguel Peralta dari Sonora. Namun di area tersebut kemudian diketahui terdapat beberapa tambang perak dan emas.

Tahu mendapat hadiah tanah yang berharga, Don Miguel Peralta memimpin ekspedisi peninjauan tanah tersebut. Ternyata di suatu tempat dekat pegunungan Superstition Mountain ia menemukan tambang emas tersembunyi. Ia menamakan tempat itu sebagai “Sombrero Mine”. Sejak itu selama hampir seratus tahun, keluarga Peralta beberapa kali melakukan penambangan emas di sana. Tetapi Indian Apache yang merasa tanahnya dinodai kemudian melakukan teror. Hampir sebagian besar penambang yang tewas dikuliti kepalanya, dipenggal atau tewas dengan mata tercungkil.

Pada 1846, Miguel Peralta (cucu dari Don Miguel Peralta–nama yang sama) memimpin penambangan emas besar-besaran bersama 400 pekerja tambang. Kaum Apache menganggap ini sebagai penghinaan dan penodaan. Saat rombongan akan keluar membawa emas dari “tanah suci” untuk kedua kali, Apache melakukan sergapan di sebuah celah sempit. Pertempuran pun pecah. Selama tiga hari, rombongan penambang Peralta dihujani panah dan mesiu. Keledai pembawa emas dan perbekalan lari terpencar. Seluruh penambang dibantai dalam upaya menyelamatkan diri. Tewas terpenggal dan dikuliti. Peristiwa ini dikenang sebagai “Peralta Massacre” (1848). Hanya beberapa anggota Keluarga Peralta yang berhasil pulang ke Meksiko dalam keadaan hampir mati.

Sejak peristiwa itu, perburuan tambang pun mulai dilakukan orang perorang atau secara berkelompok. Termasuk dua imigran Jerman “The Dutchman,”Jacob Walz dan Jacob Weiser, yang paling “sukses” menambang di sana. Hingga tambang tersebut kini berjuluk “The Lost Dutchman Mine”. Namun tak seorang pun yang bisa hidup lebih lama setelah mendapat emas itu… sebuah misteri!

“The Dutchman”
Tambang Emas di Superstition Mountain, Arizona, sebelumnya dijuluki keluarga Peralta sebagai “Sombrero Mine”. Mungkin karena letak tambang itu di sebuah lembah yang berbentuk bundar mengerucut, persis topi sombrero Meksiko yang terbalik. Tetapi misteri tambang ini kemudian lebih dikenal sebagai “The Lost Dutchman Mine”.

Ini berkaitan dengan julukan suku-suku Indian dan penghuni koloni Amerika terhadap dua imigran Jerman yang pernah “sukses” menambang di area tersebut. Orang Jerman kala itu dijuluki sebagai “Dutchman”.

Pada 1871, dua petualang Jerman, Jacob Walz dan Jacob Weiser mengawali petualangan pencarian emas di Amerika. Walz adalah sarjana pertambangan lulusan Heidelburg University, Jerman, sementara Weiser adalah ahli pertukangan. Keduanya sahabat karib sejak dari Jerman puluhan tahun silam.

Ada versi cerita yang mengatakan kedua Jacob ini pernah menolong keluarga Peralta dari kematian. Peralta kemudian memberi tahu lokasi tambang emas sebagai balas budi, namun dengan perjanjian bagi hasil 50-50. Dari sini lah petualangan ke tambang emas di teritori Apache di dekat Superstition Mountain, Arizona dengan penanda sebuah gunung “Telunjuk Tuhan” seperti jari menunjuk ke atas atau dikenal sebagai Weavers Needle di arah selatannya, dimulai.

Saat melakukan aktivitas penambangan, di tahun 1879 Walz disebutkan pernah membantai sejumlah penambang Meksiko. Tak lama setelah itu, ia kehilangan partnernya Weiser. Di kamp mereka, Walz hanya menemukan baju Weiser yang berlumuran darah dengan sebuah anak panah suku Apache. Jasad Weiser menghilang dan tak pernah ditemukan. Lalu dalam kurun waktu berbeda, sejumlah pekerja tambang ditemukan tewas di berbagai tempat di sekitar Superstition Mountain dengan kepala terpenggal.

Walz yang semakin menua dengan jambang panjang memutih melanjutkan upaya penambangannya sendirian. Pada 1891, seorang janda Meksiko Julia Elena Thomas, pemilik toko roti di Phoenix, menjalin hubungan asmara dengannya. Julia menemukan Jacob Walz tewas di tempat tidur tanpa sebab pada Oktober 1891, dengan satu karung emas di sampingnya.

Dari pengakuan Julia Elena ini banyak orang mendengar kisah Walz dengan sekarung emas… tambang “rahasia” Walz dan Weiser kemudian disebut sebagai The Lost Dutchman Mine. (berbagai sumber)

Jejak Kematian di Sekitar Tambang
Tragedi kematian misterius sudah dimulai sejak ekspedisi Francisco Vasquez de Coronado, pada pertengahan abad ke-16. Jejak kematian itu terus berlanjut hingga abad ke-20. Catatan sejarah membukukan lebih dari 500-an nyawa melayang dalam keadaan mengenaskan: ditembak, dipanah, kepala terpenggal, dikuliti, hilang tanpa jejak, terserang penyakit misterius atau dimutilasi!

Pada 1880, dua tentara satuan pengintai (Scout) US Army yang bebas tugas dari Fort Mc Dowell muncul di Kota Pinal Arizona. Kedua tentara ini memperlihatkan sejumlah bongkah emas yang mereka temukan saat melintas Superstition Mountain. Setelah emas mereka dibayar senilai 700 dollar (sekitar 6,5 juta rupiah), keduanya setuju melacak tambang The Lost Dutchman Mine untuk perusahaan tambang milik Aaron Mason. Namun mereka tak pernah kembali lagi dari misi itu.

Aaron membentuk tim pencari ke area Superstition. Setelah sekian hari pencarian mereka menemukan jasad kedua tentara itu terpisah jauh dalam keadaan tanpa busana. Ada luka berupa lubang besar di tengah kepala mereka, tak jauh dari jalur menuju Superstition Mountain, batas wilayah tanah suci Apache.

Setahun kemudian (1881), seorang penambang bernama Joe Dearing datang ke Pinal. Ia pun membekali diri untuk melakukan pencarian tambang tersebut. Joe Dearing mengaku menemukan pintu tambang berupa terowongan yang nyaris tertutup. Namun beberapa waktu kemudian saat ia mulai menambang, Joe Daring dilaporkan hilang dan seminggu kemudian ditemukan tewas secara tragis.

Era 1872-1896, seorang penambang lain Elisha Reavis menggunakan cara yang berbeda. Ia mengklaim tanah di dekat Superstition Mountain dan mulai berkebun sayur. Reavis dikenal sebagai pria aneh berjuluk “Madman of The Superstitions”. Pernah suatu malam orang-orang Indian melihat Reavis bertelanjang bulat berlari keluar dari rumahnya menuju sekitar lembah sambil menembakkan pistol ke langit membabi buta, seperti sedang memburu sesuatu yang terbang di langit.

Reavis ditemukan tewas pada 1896 di dekat kebunnya. Tubuhnya dimutilasi menjadi beberapa bagian dan terpisah berjarak-jarak. Ada bekas gigitan serigala di beberapa bagian tubuh. Kepalanya terpenggal sekian meter dari tubuhnya. Seorang temannya menyebutkan Reavis diam-diam telah menambang emas dan menyimpan hasilnya. Namun sebab kematiannya yang tragis tak terungkap.

Awal tahun 1900, dua penambang berjuluk Silverlock dan Malm, diketahui melakukan penambangan di area Superstition. Mereka menemukan emas di lokasi “Peralta Massacre”. Keduanya tewas dalam cara tragis di tahun 1910 (Silverlock) dan 1912 (Malm).

Tahun 1910 kerangka seorang perempuan ditemukan di mulut sebuah gua di ketinggian pegunungan Superstition Mountain. Beberapa bongkah emas ditemukan di dekatnya.

Pada Juni 1931, seorang pejabat pemerintah Adolph Ruth dari Washington DC, mengklaim memiliki peta tua peninggalan keluarga Peralta. Ia bersama sejumlah kru kemudian melakukan ekspedisi untuk membuktikan kebenaran The Lost Dutchman Mine itu. Sejak itu tak ada kabar beritanya lagi. Berhari-hari kemudian, tim SAR dibentuk. Tim menemukan kamp yang kosong melompong.

Pada Desember 1931, tengkorak kepala Ruth ditemukan dengan 2 luka bolong bekas peluru. Tergeletak di Puncak Pegunungan Hitam Arizona, terpisah dari rangka tubuhnya. Bagian kerangka tubuh lainnya ditemukan beberapa bulan kemudian tersebar di area radius seperempat mil. Dalam pakaian yang tersisa di kerangka ditemukan secarik catatan berbunyi “Sekitar 200 kaki menyeberang gua” dan di bagian lain tertulis “Veni, Vidi, Vici” (Aku datang, aku lihat, aku taklukkan).…

Tahun 1937, seorang penambang, Guy “Hematite” Frink turun dari pegunungan Superstition Mountain membawa beberapa sampel emas kasar. Pada November 1937, ia ditemukan tewas dengan lubang bekas tembakan di perut, persis di tepi jalur pegunungan. Sebuah kantung emas ditemukan di sisinya.

Juni 1947, penambang bernama James A Cravey, mempublikasikan rencana ekspedisi ke tambang Dutchman di sekitar lembah Superstition Mountain, dengan helikopter. Pilot heli menurunkannya di La Barge Canyon, dekat Weavers Needle. Namun Cravey dinyatakan hilang. Saat pencarian dilakukan, tim SAR menemukan kamp-nya dalam keadaan kosong. Pada Februari 1948, kerangka Cravey tanpa kepala ditemukan di sebuah lembah tak berapa jauh dari kamp-nya. Tampak terbungkus selimut. Dan tengkorak kepalanya berada 30 kaki dari rangka tubuhnya.

Awal tahun 1952, Joseph Kelley, memulai upaya pencarian tambang tersebut. Ia dilaporkan hilang. Namun pada Mei dua tahun kemudian, kerangkanya ditemukan dekat Weavers Needle dengan lubang besar di kepala.

Sejak itu sampai tahun 1970-an, belasan korban lain dilaporkan hilang atau tewas di sekitar pegunungan Superstition Mountain dan sekitarnya. Kini lokasi sekitar area The Lost Dutchman Mine dijadikan taman nasional dan lokasi wisata dengan nama yang sama. Areanya dekat Apache Trail, Apache Junction, Sonoran Desert, Arizona, dengan daerah berngarai, lembah dan tebing.
Catatan Dr Thorne

Ada yang menghubungkan misteri itu dengan aksi pembantaian suku-suku Apache, tetapi tak sedikit yang mempercayai akibat roh gaib. Namun tak ada konklusi apa pun yang bisa mengungkap misterinya hingga kini.

Adalah Dr Abraham Thorne, seorang dokter tentara pemerintah Federal AS (perkiraaan tahun 1854-1860-an). Ia bekerja di kamp militer Fort McDowell wilayah Utara Phoenix.

Dr Thorne cukup dikenal Indian dan sudah sering mengobati orang-orang Indian yang sakit. Namun setelah sekian tahun bergaul dan berhasil menyembuhkan wabah sakit mata di perkampungan Indian, Dr Thorne pun meminta imbalan jasanya berupa emas.

Dengan penuh pertimbangan suku-suku Apache sepakat untuk membawa Dr Thorne ke lokasi tambang mereka. Dengan mata tertutup kain, Dr Thorne digiring menuju areal tambang sejauh 20 mil ke pegunungan. Saat matanya dibuka, Dr Thorne mendapati dirinya berada di sebuah lembah tertutup. Ia sempat menandai sebuah gunung berbentuk jari di arah selatannya (yang dikenali sebagai Weavers Needle) dan medan lembah berngarai yang dalam.

Pemimpin Apache mengizinkannya mengambil emas murni sebanyak yang bisa dibawa dari tumpukan bongkahan emas yang sudah disediakan di dekatnya. Setelah meraup emas sebanyak mungkin, Dr Thorne pun diantar kembali ke perkampungan dengan mata kembali ditutup. Ia menguangkan semua emas murni itu dengan total 6.000 dollar (sekitar 55 juta rupiah).

Tergiur akan mudahnya mendapat emas, Dr Thorne pun merancang perjalanan untuk mencari tambang itu sendirian. Ia menyewa sejumlah pekerja dan pemandu, namun tak satu pun yang bisa mengenali daerah yang digambarkannya. Namun setelah sekian lama berupaya mengingat tanda-tanda alam, Dr Thorne berhasil menemukan lokasi tambang tersebut. Namun kali ini ia tak pernah bisa menikmati emas temuannya.

Sekelompok prajurit Indian Apache menghadang Dr Thorne dan rombongannya. Tanpa ampunan, Indian itu membantai mereka. Tak seorang pun dibiarkan pergi meninggalkan lembah tersebut dalam keadaan hidup.

Ada kisah yang menyatakan, kekecewaan Indian pada pengkhianatan “sahabat” mereka Dr Thorne, menyebabkan Indian Apache tak lagi mempercayai orang-orang kulit putih. Pada tahun 1882, suku-suku Indian berniat menyembunyikan tambang emas ini untuk selamanya. Mereka menutup lembah tambang tersebut dengan bebatuan, menutup terowongan yang pernah dibuat keluarga Peralta dan memindahkan susunan bebatuan di sekitar lokasi agar tak mudah dikenali.

Bertahun kemudian, sebuah gempa besar membantu penyamaran yang dilakukan orang- orang Apache. Mereka menyebut peristiwa itu sebagai restu Dewa Petir. Tambang itu pun terkubur lenyap bagai ditelan bumi… (Berbagai Sumber)

Kota Hantu

Kota Hantu

PROFIL MONKEY D. LUFFY

Monkey D. Luffy (モンキー・D・ルフィ Monkī Dī Rufi) adalah nama seorang bajak laut fiksi dari serial anime dan manga One Piece.

Tentang Luffy

Dia adalah kapten dari Kelompok Bajak Laut Topi Jerami, dan berasal dari Desa Fusha. Sebelumnya, kepala Luffy dihargai 30 juta berry setelah mengalahkan Arlong dan menjadi harga tertinggi di wilayah East Blue (nilai nominal untuk kriminal di East Blue adalah 10 juta berry). Kemudian dia meraih harga 100 juta berry untuk kepalanya setelah mengalahkan Crocodile, salah satu dari Sichibukai, dan naik menjadi 300 juta berry setelah peristiwa di Enies Lobby.

Penampilan

Monkey D Luffy mempunyai ciri khas tersendiri yaitu topi jerami (ini sebabnya dia dijuluki topi jerami) yang dia dapat saat masih kecil, dari bajak laut terkenal Shanks si rambut merah, celana pendek warna biru, sandal dan kemeja tanpa lengan berwarna merah dan berambut hitam. Dia juga punya bekas luka di bawah mata kirinya yang ia buat sendiri untuk membuktikan bahwa ia sudah dewasa dan berani.

Luffy selalu menggunakan baju bermodel sama setiap saat (hanya saja kadang-kadang warnanya berbeda), berbeda dengan Nami, Nico Robin, Sanji, bahkan Roronoa Zoro. Dia akan menggunakan baju yang berbeda untuk menyesuaikan diri dengan iklim dan cuaca (misalnya cuaca dingin di Drum Kingdom dan panas gurun di Alabasta), tapi akan kembali menggunakan baju asalnya setelah petualangannya berakhir. Fashion Luffy yang lain misalnya saat petualangan di Skypiea, Luffy membuka kancing bajunya dan mengenakan gelang. Saat pertarungan Davy Back Fight dengan kelompok Bajak Laut Foxy, Luffy mengenakan rambut Afro, sarung tinju, dan celana merah. Saat peristiwa di Enies Lobby, Luffy mengenakan baju merah dan celana coklat.

Buah Gomu Gomu

Ketika Luffy masih muda, dia secara tidak sengaja memakan Buah Iblis (di versi anime, dia memakannya asal-asalan dengan marah karena merajuk pada Shanks) yaitu Buah Gomu Gomu yang ia anggap adalah makanan penutup. Buah Gomu Gomu (Gomu berarti karet) adalah salah satu dari buah iblis yang menyebabkan tubuh pengguna menjadi melar layaknya karet dan bisa memanjangkan anggota tubuhnya. Selain itu, pengguna bisa kebal terhadap serangan fisik, bahkan peluru sekalipun dan menghantarkan listrik. Kelemahannya adalah benda tajam dan mungkin juga api.

Luffy menggunakan kekuatan Buah ini sebagai ciri bertarungnya yang khas, yaitu memanjangkan lengan untuk meninju atau memanjangkan kaki untuk menendang dan bisa menggembungkan tubuh untuk pertahanan diri. Luffy mempelajari struktur tubuhnya sangat dalam, sehingga mendapat banyak variasi dari jurus "gomu"nya. Terakhir, Luffy mempelajari keuntungan sebuah tubuh karet, dapat untuk memompa aliran darah dan mempercepat sistem transportasi energi, sehingga dia mendapat energi lebih banyak dari tubuhnya, dan tubuhnya juga mengeluarkan uap (ini dinamakan metode dopping). Gerakan ini dia namakan sebagai Gear Second. Kelebihan dari Gear Second adalah kecepatan dan kekuatan Luffy menjadi berkali-kali lipat dari sebelumnya, tetapi hanya untuk waktu yang singkat. Dengan kecepatan yang melebihi angin dan stimulan tenaga yang berlipat ganda, bahkan para petarung super CP9 pun kewalahan menghadapi dirinya.

Luffy juga menemukan jurus yang lain yaitu Gear Third. Gear Third merupakan suatu teknik dengan memompakan udara ke dalam tulang karetnya sehingga akan membuat sebagian tubuhnya menjadi besar. Jurus ini berbeda dengan gomu-gomu no fusen yang hanya dapat menyimpan udara di dalam perutnya, udara yang disimpan dengan jurus ini dapat ditransferkan ke tangan dan kaki sehingga membuatnya bisa mengeluarkan semua jurus "gomu"nya dalam bentuk raksasa. Kelebihan dari Gear Third adalah kekuatan menjadi berkali-kali lipat melebihi kekuatan pada saat Gear Second, tetapi kekurangannya adalah kecepatannya menurun drastis. Selain itu, tubuh Luffy akan menyusut menjadi kecil setelah Gear Third selesai digunakan dan akan kembali beberapa saat setelah menggunakan Gear Third.

Jurus-jurus Luffy

  • Gomu Gomu No Pistol : Luffy Meninju sambil melenturkan 1 tangannya.
  • Gomu Gomu No Rocket : Luffy mengambil ancang-ancang seperti sebuah ketapel dan menerbangkan dirinya sendiri dengan kecepatan tinggi.
  • Gomu Gomu No Muchi (cambuk) : Luffy memanjangkan kakinya dan menendang dari samping.
  • Gomu Gomu No Screw : Luffy memutar (mengulung-gulung) 2 tangannya dan memegang musuhnya lalu memutar balik tangannya sehingga terjadi putaran yang cepat.
  • Gomu Gomu No Gatling : Seperti Pistol, tapi kali ini dia menggunakan kedua tangannya untuk meninju musuh secara berulang kali dengan kecepatan yang sangat tinggi.
  • Gomu Gomu No Fusen (balon) : Luffy menghirup udara sebanyak banyaknya melalui mulut, sehingga membuat tubuhnya mengembung seperti balon.
  • Gomu Gomu No Bullet : Seperti Pistol, tapi sebelumnya dia telah melenturkan tangannya ke belakang sehingga dampaknya lebih besar.
  • Gomu Gomu No Bazooka : Seperti Bullet, Tapi dia menggunakan 2 tangan dan telapak tangannya terbuka.
  • Gomu Gomu No Stamp : Seperti Pistol, Tapi kali ini dia melenturkan 1 kakinya untuk menendang.
  • Gomu Gomu No Yari (tombak) : Luffy saling menempelkan kedua telapak kakinya untuk melakukan Gomu Gomu No Stamp.
  • Gomu Gomu No Kane (lonceng) : Luffy memanjangkan kepalanya ke belakang dan membenturkan kepalanya.
  • Gomu Gomu No Ono (kapak) : Luffy melenturkan kakinya setinggi mungkin keatas, kemudian membiarkan kakinya kembali dan menghantam musuh yang berada dibawahnya.
  • Gomu Gomu No Kazaguruma (baling-baling) : Luffy memutar (menggulung-gulung) badannya, memegang musuhnya lalu memutar balik badannya sehingga musuhnya berputar-putar dan terlempar sekaligus menghancurkan sekelilingnya.
  • Gomu Gomu No Tate (perisai) : Luffy menarik jarinya untuk menangkap musuhnya.
  • Gomu Gomu No Ami (jaring) : Luffy membentuk jari-jarinya seperti jaring untuk menangkap musuhnya.
  • Gomu Gomu No Baku Baku : Luffy membuat mulutnya menjadi besar dan memakan lawannya.(dinamakan baku baku karena mirip dengan wapol yang bisa memakan apa saja. wapol telah memakan buah baku baku)
  • Gomu Gomu No Shotgun : Luffy malakukan Gomu Gomu No Pistol kemudian membentuk gelombang di tangannya.
  • Gomu Gomu No Storm : Luffy melakukan Gomu Gomu No Fusen kemudian memutar tubuhnya dan terbang ke udara dengan menghembuskan nafas kemudian melakukan Gomu Gomu No Gatling ke atas sambil berputar-putar.
  • Gomu Gomu No Hanabi (kembang api) : Luffy berputar-putar dan menyerang lawannya dengan tangan dan kakinya ke segala arah.
  • Gomu Gomu No Rifle : Sama seperti Bullet, tapi kali ini dia memutar tangannya lebih dulu sehingga tinjunya menjadi lebih bertenaga.
  • Gomu Gomu No Tako Hanabi (kembang api gurita) : Luffy melakukan Gomu Gomu No Hanabi dan memantulkannya ke dinding (membabi buta).
  • Gomu Gomu No Hanabi Ougon Botan (kembang api bunga peoni emas) : Luffy melakukan Gomu Gomu No Hanabi dengan lilin emas (milik Enel) yang mengeras di tangan kanannya. Digunakan saat melawan Enel untuk memecahkan Raigo milik Enel.
  • Gomu Gomu No Bo : Luffy mengosongkan pikirannya agar gerakannya tidak dibaca lawan.Digunakan olehnya untuk melawan Mantra milik Enel.
  • Gomu Gomu No Ougon Rifle (rifle emas) : Luffy melakukan Gomu Gomu No Rifle dengan lilin emas (milik Enel) yang mengeras di tangan kanannya. Digunakan saat mengalahkan Enel.
  • Gomu Gomu No Flail : Luffy memutar tangannya di atas lalu meninju lawannya.
  • Gomu Gomu No Cannon : Luffy melakukan Gomu Gomu No Gatling sampai bayangan tangannya sudah banyak lalu mengumpulkan semua tangannya untuk satu pukulan.
  • Gomu Gomu No Mikata Robot : Luffy Menjerat tangan dan kaki musuhnya dan mengendalikan gerakannya.
  • Gomu Gomu No Ame (hujan): Luffy melakukan Gomu Gomu No Storm tapi dari atas kebawah seperti hujan.
  • Gomu Gomu No Champion Rifle : Luffy melakukan Gomu Gomu No Rifle dengan lilin milik Mr. 3 agar tidak mempan dengan racun milik Magellan saat melawan Magellan.

Semua jurus di atas namanya akan ditambahkan kata "Jet" (contoh : Jet Pistol) didepannya jika Luffy menggunakan Gear Second. Sedangkan, Jika Luffy menggunakan Gear Third semua jurus di atas namanya akan ditambahkan kata "Gigant" (contoh : Gigant Pistol) didepannya.

Jurus-jurus yang hanya ada dalam Gear

  • Gomu Gomu No Twin Jet Pistol : Luffy menggunakan Gear Second dan melakukan Gomu Gomu No Pistol dengan 2 tangan.
  • Gomu Gomu No Gigant Jet Shell : Luffy menggabungkan Gear Second dan Gear Third membesarkan badannya lalu membenturkan dirinya pada musuhnya.

Jurus-jurus yang lainnya

  • Haki : Kekuatan ini masih misterius dan belum jelas. Kekuatan ini dapat membaca gerakan, menonaktifkan buah iblis, bahkan membuat orang yang tidak dapat menahannya pingsan.
  • Haoushoku Haki : Haki level tinggi yang dikatakan hanya dimiliki satu dari sejuta orang. Sampai saat ini, yang pernah terlihat menggunakan kekuatan ini adalah Shanks si Rambut Merah dan Silvers Rayleight, Portgaz D Ace, selain itu Boa Hancock juga dikatakan memiliki kekuatan ini dan di cerita 568 terlihat Luffy berteriak keras saat Ace akan di eksekusi, 2 orang yang akan memenggal kepala Ace itu pingsan karena tidak tahan oleh haki luar biasa Luffy, Sirohige mengatakan
                                  "BOCAH ITU,LEDAKAN ALAMI SANG RAJA"

Kepribadian

Luffy adalah orang yang ramah dan sejak awal terlihat sama sekali tidak pintar. Sebagai seorang bajak laut Luffy bisa dikatakan sangat awam karena tidak mengetahui apapun tentang kompas dan ilmu kelautan. Selain itu dia tidak bisa berenang karena memakan Buah Gomu Gomu.

Kapten dari kelompok bajak laut topi jerami ini punya sikap yang bodoh dan konyol terhadap para anak buahnya, walaupun dia menganggap anak buahnya sebagai "seorang teman" daripada sebagai bawahan. Para anak buahnya seperti Sanji, Nami, dan Usopp kadangkala memukulinya karena kebodohan yang ia buat. Tetapi mereka sangat menghormatinya karena keteguhan hatinya sebagai seorang Kapten. Contohnya Roronoa Zoro, dia adalah teman terbaik Luffy dan yang paling mengerti Luffy (ketika peristiwa Usopp dan Aokiji) serta Robin adalah orang yang sama sekali tidak pernah mengejeknya ataupun memukulnya dan paling menghormatinya.

Luffy juga menjadi orang sumber masalah dan juga pencerah suasana di kapal. Kadang para kru direpotkan oleh ulahnya, karena ia suka bertindak seenaknya.

Luffy merasa harus memikul tanggung jawab seluruh anggota kelompok, tentunya sebagai kapten. Dia akan marah jika ada seseorang yang sampai menyakiti temannya. Misalnya dia bersumpah menghajar Sir Crocodile karena sudah membuat Vivi menangis (walau secara tidak langsung). Setelah mengalami pertempuran dengan Aokiji, Luffy mulai merasa pentingnya melindungi sahabatnya, terlebih setelah Usopp meninggalkan kru. Ketika Robin diculik oleh CP9, Luffy dan yang lain berusaha untuk menyelamatkannya. Walaupun menjadikan World Government sebagai musuh mereka. Luffy sendiri mulai serius untuk melindungi sahabatnya, tergambar dalam jurus baru Luffy yang khusus untuk menghadapi musuhnya yang menculik Robin, Gear.

Luffy sama sekali tidak pernah membunuh musuhnya, karena bagi Luffy kehilangan harga diri karena dikalahkan akan lebih menyakitkan daripada merenggut nyawa.

Keluarga

Keluarga Monkey D. Luffy dipenuhi misteri. Yang pertama diketahui dia adalah adik angkat dari Portgas D. Ace, komandan divisi 2 dari kelompok bajak laut shirohige. Kemudian di Water 7, dia bertemu kakeknya yang selama ini merawatnya, Monkey D. Garp. Dan anehnya, Garp sendiri adalah seorang laksamana madya legendaris dari angkatan laut. Di sini juga diceritakan tentang kebenaran ayah Monkey D. Luffy. Sang Kriminal terburuk di dunia, revolusioner Dragon adalah ayah Monkey D. Luffy dengan nama lengkap Monkey D. Dragon. Tapi yang jelas, Monkey D. Dragon adalah salah satu penyandang nama D. di kisah ini, juga seluruh keluarganya. Setelah diselidiki oleh angkatan laut, pada saat Portgas D. Ace akan dieksekusi, diumumkan bahwa ayah-nya adalah Gold D. Roger dan ibunya Portgas D. Rouge. Kemudian dijelaskan juga dalam flashback bahwa Ace sebenarnya bukan kakak kandung Monkey D Luffy. Ia dititipkan oleh Roger pada Garp dan Garp memperkenalkan Ace sebagai "saudara baru" Monkey D Luffy.

Sejarah

Ketika Garp pergi, Luffy kecil diasuh oleh Mayor Woop Slap dan Makino

Luffy dan Shanks

Ketika Monkey D Luffy masih kecil, dia bertemu kelompok bajak laut yang singgah di desanya. Kelompok bajak laut tersebut dipimpin oleh Shanks dan Luffy ingin sekali bergabung dengannya. Luffy menusuk bagian bawah matanya dengan pisau sebagai tanda bahwa ia mempunyai keberanian, tetapi Shanks tetap menolaknya. Setelah Luffy bertemu dengan Higuma, Luffy diculik oleh kawanan perompak gunung dan Luffy dibawanya ke laut. Shanks menolongnya walaupun harus kehilangan sebelah tangannya. Ternyata alasan Shanks menolak Luffy adalah karena dahsyatnya lautan. Kemudian Luffy berjanji akan melebihi Shanks dan menjadi raja bajak laut lalu Shanks memberikan topi jeraminya dan berkata:

" Kuberikan topi berhargaku ini padamu, kelak kau harus mengembalikannya padaku"


Sekarang

Setelah perang besar dengan pihak marine, Luffy mengalami taruma yang sangat besar atas kematian Ace. Luffy kemudian mengamuk di pulau Kuja dan coba dihentikan oleh Jimbei. Rayleigh kemudian datang ke pulau Kuja dengan berenang setelah kapalnya tenggelam. Rayleigh nampaknya punya kenangan tersendiri di pulau ini karena semua orang mengenalnya. Kedatangan Rayleigh adalah ingin mengajak Luffy dan Jimbei kembali ke Marine HQ untuk menyampaikan pesan kepada kru topi jerami yang lain untuk bertemu kembali setelah dua tahun. Setelah kejadian tersebut Luffy kemudian pergi bersama Rayleigh untuk berlatih menggunakan kekuatan haki. Dua tahun kemudian Luffy kembali ke pulau Shabaody namun dia bertemu dengan bajak laut yang meniru bajak laut topi jerami.